PENANGANAN PENYANDANG AUTISME DENGAN TERAPI
PERILAKU
Pendidikan
Anak Usia Dini adalah pendidikan yang ditujukan bagi anak-anak usia prasekolah
dengan tujuan agar anak dapat mengembangkan potensi-potensinya sejak dini
sehingga mereka dapat berkembang secara wajar sebagai anak. Tujuan dari
Pendidikan Anak Usia Dini adalah agar anak memperoleh rangsangan-rangsangan
intelektual, sosial, dan emosional sesuai dengan tingkat usianya. Anak autis
bukan anak ajaib atau pembawa hoki sebagai kepercayaan sebagai orang tua. Akan
tetapi mereka juga bukan pembawa aib atau bencana bagi keluarga. Jadi, jangan
mengharapkan keajaiban muncul dari mereka. Kehadiran di tengah keluarga tidak
akan merusak keharmonisan dalam keluarga. Autisme merupakan suatu kumpulan
sindrom yang mengganggu perkembangan anak , diagnosisnya di ketahui dari
gejala-gejala yang nampak dan ditujukan dengan penyimpangan perkembangan.(
Prasetyono, 2008:11) Autisme tidak ada obatnya, akan tetapi dengan diagnosis
dan intervensi yang lebih awal, peningkatan yang terkadang substansial dapat
terjadi. Sebagian anak autisme dapat dilatih berbicara, membaca , dan menulis.
Gangguan autisme adalah suatu gangguan proses perkembangan, sehingga terapi
jenis apapun yang dilakukan akan memerlukan waktu yang lama. Kecuali itu, terapi
harus dilakukan secara terpadu dan setiap anak membutuhkan jenis terapi yang
berbeda. Salah satunya adalah terapi perilaku. Meskipun terdengarnya aneh,
seorang anak autisme membutuhkan pertolongan dalam memperbaiki perilakunya yang
tidak wajar.Berinterksi dengan teman sebaya berguna untuk belajar bicara,
komunikasi .Seorang terapis bisa membantu anak dalam hal ini dengan
teknik-teknik tertentu. Bisa dimaklumi bila reaksi emosi anak autis kerap
membingungkan.jika di panggil anak pasti cuek tanpa exspresi bahkan tanpa
kontak mata. Begitu bila merasa takut, bukan malah mendekat erat ia hanya
memegang rambut dan tangan. Sedangkan rasa senang biasanya akan di exspresikan
dengan perilaku aneh. Semisal dengan teriak-teriak, loncat
Pendidikan
Anak Usia Dini adalah pendidikan yang ditujukan bagi anak-anak usia prasekolah
dengan tujuan agar anak dapat mengembangkan potensi-potensinya sejak dini
sehingga mereka dapat berkembang secara wajar sebagai anak. Tujuan dari
Pendidikan Anak Usia Dini adalah agar anak memperoleh rangsangan-rangsangan
intelektual, sosial, dan emosional sesuai dengan tingkat usianya. Anak autis
bukan anak ajaib atau pembawa hoki sebagai kepercayaan sebagai orang tua. Akan
tetapi mereka juga bukan pembawa aib atau bencana bagi keluarga. Jadi, jangan
mengharapkan keajaiban muncul dari mereka. Kehadiran di tengah keluarga tidak
akan merusak keharmonisan dalam keluarga. Autisme merupakan suatu kumpulan
sindrom yang mengganggu perkembangan anak , diagnosisnya di ketahui dari
gejala-gejala yang nampak dan ditujukan dengan penyimpangan perkembangan.(
Prasetyono, 2008:11) Autisme tidak ada obatnya, akan tetapi dengan diagnosis
dan intervensi yang lebih awal, peningkatan yang terkadang substansial dapat
terjadi. Sebagian anak autisme dapat dilatih berbicara, membaca , dan menulis.
Gangguan autisme adalah suatu gangguan proses perkembangan, sehingga terapi
jenis apapun yang dilakukan akan memerlukan waktu yang lama. Kecuali itu,
terapi harus dilakukan secara terpadu dan setiap anak membutuhkan jenis terapi
yang berbeda. Salah satunya adalah terapi perilaku. Meskipun terdengarnya aneh,
seorang anak autisme membutuhkan pertolongan dalam memperbaiki perilakunya yang
tidak wajar.Berinterksi dengan teman sebaya berguna untuk belajar bicara,
komunikasi .Seorang terapis bisa membantu anak dalam hal ini dengan
teknik-teknik tertentu. Bisa dimaklumi bila reaksi emosi anak autis kerap
membingungkan.jika di panggil anak pasti cuek tanpa exspresi bahkan tanpa
kontak mata. Begitu bila merasa takut, bukan malah mendekat erat ia hanya
memegang rambut dan tangan. Sedangkan rasa senang biasanya akan di exspresikan
dengan perilaku aneh. Semisal dengan teriak-teriak, loncat
Faktor-faktor
Penyebab Autisme Menurut Prasetyono (2008:229) beberapa dugaan penyebab autisme
dan diagnosis medisnya antara lain :
1) Gangguan
susunan saraf pusat : Ditemukan adanya kelainan pada susunan saraf pusat pada
beberapa tempat didalam otak anak Autisme;
2) Gangguan
pada metabolism (sistem pencernaan) : Ada hubungan antara gangguan pencernaan
dengan gejala autism;
3) Peradangan dinding usus : Penderita gangguan
autisme umumnya memiliki pencernaan buruk dan ditemukan adanya peradangan usuS;
4) Keracunan
logam berat : makanan ringan dan mainan anak yang mengandung bahan logam berat
dapat mengakibatkan kerusakan pada otak sehingga dapat menyebabkan anak menjadi
Autisme:
5) Faktor
genetika : disebabkan oleh faktor keturunan. b. Penanganan Anak autis melalui
Terapi Perilaku Hadis (2006:59) Usia antara 2-5 tahun adalah usia yang sangat
ideal untuk memulai menangani anak autisme. Prinsip penanganan sedini mungkin
lebih baik dari pada intervensi yang terlambat. Penanganan yang secara dini
pada anak yang mengalami gangguan sangat menguntungkan, karena anatomi otak
anak usia seperti itu masih bersifat plastik sehingga masih dapat di
kembangkan. Diagnosa lain yang dapat di lakukan oleh orang tua dalam upaya
memberikan penanganan dini, ialah dengan membandingkan perilaku anak autis
dengan anak tetangga yang normal sebayanya. Kontak mata yang tiba – tiba bagus
menjadi hilang, kemampuan anak berbicara tiba – tiba sirna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar