Dalam tahun-tahun pertama
kehidupan anak autis, sebagian besar permainan eksplorasi anak normal adalah
tidak ada atau minimal. Mainan dan benda-benda seringkali di manipulai dalam
cara yang tidak seharusnya, degan sedikit variasi, kreativitas, dan imajinasi
dan sedikit ciri simbolik. Anak-nak autis tidak dapat meniru atau mengguanakan
pantomime abstrak. Aktivitas dan permainan anak autis, jika ada, adalah kaku,
berulang, dan monoton. Fenomena ritualistic. Dan kompulsif adalah sering
ditemukan pada masa anak-anak awal dan pertengahan. Anak autis serngkali
memutarkan, membanting, dan membariskan benda-benda dan menjadi terlekat pada
benda mati. Disamping itu, banyak anak autis, terutama mereka dengan inteletual
yang paling terganggu, menunjukkan kelainan gerakan. Stereotipik, manerisme,
dan seringai adalah paling sering terlihat jika anak ditinggalkan sendiri dan
dapt menurun pada situasi yang terstruktur. Anak autis tahan terhadap transisi
dan perubahan. Pindah ke rumah baru, memindahkan perabotan didalam ruangan, dan
makan pagi sebelum mandi jika merupakan kebalikan dari rutinitas mungkin
menyebabkan panic atau temper tantrum.
Perilaku dan minat yang terbatas atau
stereotipik. Ini berbentuk kecenderungan yang bersifat kaku dan rutin dalam
berbagai aspek kehidupan sehari-hari; ini biasnya berlaku untuk kegiatan baru
dan juga kebiasaan sehari-hari serta pola bermain. Terutama sekali dalam masa
kanak yang dini, dapat terjadi kelekatan yang kahas terhadap benda-benda yang
aneh, khususnya benda yang tidak lunak. Anak dapat memaksakan suatu kegiatan
rutin dalam ritual yang sebetulnya tidak perlu; sapat terjadi preokupasi yang
stereotipik terhadap suatu minat seperti tanggal, rute, jadwal; sering terdapat
stereotipik motorik; sering menunjukan minat khusus terhadap segi-segi
nonfungsional dari benda-benda dan terdapat penolakan dari perubahan dari
rutinitas atau dalam detil dari lingkungan hidup pribadi. Pada anak laki-laki
daripada anak perempuan dengan perbandingan 3 : 1.
Fisik atau
tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat
mengagumkan.Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson
mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu :
sistem syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi.
otot-oto yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik.
kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya tingkah laku bary struktur fisik
atau tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi Aspek fisik yang paling
penting adalah otak sebagai pusat atau sentral perkembangan dan fungsi
perkembangan.otak mempunyai pengruh yang sangat menentukan bagi perkembangan
individu lainnya. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan
motorik anak.Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui
kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf , otot, dan otak. Perkembangan motorik
meliputi motorik kasar dan motorik halus.Motorik kasar adalah gerakan tubuh
yang menggunakan otot –otot besar,Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang
menggunakan otot-otot halus atau sebagai anggota tubuh tertentu yang
dipengaruhi oleh kesempatan belajar dan berlatih
Study mengenai perkembangan fisik menyatakan bahwa bahaya paling besar adalah terhadap kehadupan psikologis seseorang Sakit Pengaruh penyakit, terlepas dari apakah penyebab eisik atau psikologis , namun suatu hal cukup jelas bahwa apapun bentuk gangguan itu akan mempengaruhi perkembangan , prilaku, pembentukan kepribadiaan, dan sikap anak. Penyakit tersebut dapat bersifat menahun
Study mengenai perkembangan fisik menyatakan bahwa bahaya paling besar adalah terhadap kehadupan psikologis seseorang Sakit Pengaruh penyakit, terlepas dari apakah penyebab eisik atau psikologis , namun suatu hal cukup jelas bahwa apapun bentuk gangguan itu akan mempengaruhi perkembangan , prilaku, pembentukan kepribadiaan, dan sikap anak. Penyakit tersebut dapat bersifat menahun
Dalam bidang Autisme, banyak
istilah yang belum seragam, misalnya Autisme, Autis, Autistik, Gejala Autisme,
PDD, PDD-NOS, Autistic Spectrum Disorder, Multi System Developmental Disorder
yang sering digunakan para profesional. Hal ini menimbulkan kerancuan dan
kebingungan di kalangan orang tua, sehingga mereka tetap bertanya-tanya. Apakah
anak saya mengalami autisme?
Diagnosis ditegakkan dengan Diagnostic and Statistical Manual-IV atau DSM-IV yang merupakan suatu sistem diagnosis yang dibuat oleh perhimpuan psikiater Amerika1 atau International Classification of Diseases-10 atau ICD-10, yang merupakan suatu sistem diagnosis yang dibuat oleh WHO.2 Kedua sistem ini menyebutkan tentang Pervasive Developmental Disorders sebagai berikut. Berbagai gangguan yang termasuk dalam Pervasive Developmental Disorders
Diagnosis ditegakkan dengan Diagnostic and Statistical Manual-IV atau DSM-IV yang merupakan suatu sistem diagnosis yang dibuat oleh perhimpuan psikiater Amerika1 atau International Classification of Diseases-10 atau ICD-10, yang merupakan suatu sistem diagnosis yang dibuat oleh WHO.2 Kedua sistem ini menyebutkan tentang Pervasive Developmental Disorders sebagai berikut. Berbagai gangguan yang termasuk dalam Pervasive Developmental Disorders
Tabel 1.
|
DSM-IV
|
ICD-10
|
|
Autistic Disorder
|
Childhood Autism
|
|
Pervasive Developmental
Disorder not Otherwise Specified (PDD-NOS)
|
Atypical Autism
|
|
Rett΄s Disorder
|
Rett΄s Syndrome
|
|
Childhood Disintegrative
Disorder
|
Other Childhood Disintegrative
Disorder
|
|
Tidak ada
|
Overactive Disorder with Mental
Retardation with Stereotyped Movement
|
|
Asperger΄s Disorder
|
Asperger΄s Syndrome
|
|
DD-NOS
|
Other Pervasive Developmental
Disorder
|
|
PDD-NOS
|
Pervasive Developmental
Disorder, unspecified
|
Apa sih, yang dimaksud dengan perkembangan motorik itu? Apa pula bedanya motorik kasar dengan motorik halus?
Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.
Dan patut diingat, perkembangan setiap anak tidak bisa ama, tergantung proses kematangan masing-masing anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar