Pengikut

Jumat, Mei 27, 2022

PEMBELAJARAN DARING BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

 

PEMBELAJARAN DARING BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Dua hal penting bagi anak berkebutuhan khusus yang belajar online adalah kesehatan dan pemenuhan hak pendidikan. Kita semua berupaya mengembangkan pola pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan anak. Inilah prioritas pertamaKedua, menurut dia, jaminan untuk tetap memenuhi hak pendidikan kepada anak berkebutuhan khusus. "Dua hal ini bukan sesuatu yang mudah. Sebab kita harus memberikan pelayanan pendidikan sekaligus menjaga kesehatan anak-anak. Untuk menciptakan suasana belajar online yang nyaman bagi anak berkebutuhan khusus, Juga memanfaatkan teknologi untuk menunjang aktivitas pembelajaran jarak jauh bagi anak berkebutuhan khusus. Orang tua, pendamping, dan guru harus kreatif, mencari solusi untuk beralih dari pembelajaran konvensional ke pembelajaran berbasis teknologi melanjutkan, salah satu hikmah dari pandemi Covid-19 ini adalah orang dipaksa untuk cepat beradaptasi atau mengakselerasikan diri dengan teknologi informasi, sehingga tumbuh literasi digital baik. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mendorong pengembangan platform teknologi untuk mempermudah proses belajar anak berkebutuhan khusus selama pandemi Covid-19. Tak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan anak, dia mengingatkan agar orang tua atau pendamping anak berkebutuhan khusus juga perlu arahan dari para guru. Salah satu bentuk gangguan pada perkembangan bayi atau anak adalah kondisi anak dengan kebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus merupakan adalah anak yang memiliki karakteristik khusus berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan adanya ketidakmampuan pada mental, emosi atau fisik. Kondisi anak berkebutuhan khusus dapat diketahui melalui beberapa ciri dan gejala yang ada.

Berikut ini beberapa ciri ciri anak berkebutuhan khusus yang menjadi kendala dalam pembelajaran online

1.      Kontak mata yang tidak fokus

Ciri ciri anak berkebutuhan khusus yang pertama adalah memiliki kondisi kontak matanya yang tidak fokus dalam satu perhatian tertentu. Keadaan ini dapat terlihat ketika ibu memperhatikan dan kontak secara langsung dengan anak yang diduga memiliki kondisi berkebutuhan khusus lebih sering memalingkan matanya. Kondisi tersebut juga berlaku ketika anak berkebutuhan khusus tersebut tidak akan fokus ketika memandang sesuatu dalam waktu yang lama dan lebih sering mengalihkan pandangannya.

2.      Raut wajah anak yang datar

Kondisi selanjutnya yang juga dapat menjadi ciri ciri anak berkebutuhan khusus adalah raut wajah anak yang datar. Raut wajah datar tersebut secara definisi merupakan kondisi wajah yang terlihat tanpa ekspresi, tanpa motivasi, dan tanpa keinginan. Wajah seorang anak yang diduga mengalami kondisi keterbelakangan mental akan lebih mudah memiliki raut wajah yang datas tersebut terlihat tetap memiliki ekspresi yang sama saat sedih, senang, kalah, kalah, menang, dan lain sebagainya.

3.      Lebih suka menyendiri

Ciri selanjutnya yang juga muncul dari perilaku anak anak dengan berkebutuhan khusus tersebut adalah sikapnya yang lebih suka untuk menyendiri. Kondisi bayi atau anak yang lebih sering menyendiri tersebut harus dijadikan bahan pertimbangan adanya kondisi yang berbahaya. Keadaan anak yang lebih suka menyendiri tersebut juga akan lebih mudah terlihat jutek maupun miring.

4.      Emosional

Tanda selanjutnya yang cukup kuat menggambarkan anak dalam kondisi berkebutuhan khusus tersebut adalah psikologis anak yang lebih emosional dibandingkan dengan anak pada umumnya. Kondisi emosional tersebut akan semakin muncul ketika anak merasa dihalangi dalam menjalani aktivitas tertentu. Emosional yang terjadi pada anak anak berkebutuhan khusus bukan hanya sikap marah tetapi juga lebih mengarah pada kondisi kesepian, depresi, merasa sendirian tanpa ada teman, dan lain sebagainya.

 

 

5.      Kelainan fisik

Keadaan lain yang juga dapat menjadi gejala atau ciri anak berkebutuhan khusus adalah adalnya kelainan fisik. Kondisi kelainan fisik pada setiap anak berkebutuhan khusus pastinya berbeda dengan anak pada umumnya. Kelainan anak yang terjadi tersebut menjadikannya salah satu ciri dari kondisi bayi atau anak yang berkebutuhan khusus. Ketidakmampuan indera untuk berfungsi juga termasuk bagian dari kondisi kelainan fisik.

6.      Kesulitan dalam berkomunikasi

Ciri selanjutnya yang juga dapat menunjukan ada indikasi anak mengalami kondisi berkebutuhan khusus adalah anak yang kesulitan dalam berkomunikasi. Bentuk kesulitan komunikasi tersebut terjadi karena adanya kelainan fisik pada organ serta dapat juga disebabkan karena anak tidak mampu mengungkapkan apa yang diinginkannya. Kondisi kesulitan berkomunikasi tersebut akan terjadi pada anak anak meskipun seharusnya sudah memiliki kemampuan untuk berkomunikasi. Kondisi anak yang kesulitan berkomunikasi tersebut tidak mudah diatasi dengan terapi anak terlambat bicara ketika memang ada kebutuhan khusus pada perkembangan anak tersebut.

7.      Beberapa ciri lainnya

Selain kondisi yang disebutkan diatas, beberapa keadaan lainnnya yang juga dapat menjadi ciri bahwa ada keadaan anak berkebutuhan khusus seperti anak yang sering berbicara, anak dengan kondisi senang menirukan sesuatu, anak yang mudah iri dengan saudaranya, memiliki kebiasaan untuk melukai dirinya sendiri, dan sulit untuk belajar dengan cepat, serta mudah terpancing emosi tanpa sebab yang jelas.

Itulah beberapa ciri ciri anak berkebutuhan khusus yang dapat terlihat pada usia tertentu ketika anak sudah mengalami aktivitas sebagai orang dewasa. Ciri yang disebutkan diatas merupakan pertanda awal dan bersikap sebagai diagnosis awal. Untuk memastikan apakah kondisi anak berkebutuhan khsusus tersebut memang benar adanya maka sebaiknya anak mendapatkan pemeriksaan psikologis dan medis yang lengkap. Anak autis juga merupakan salah satu kondisi anak berkebutuhan khusus yang dapat dibantu melalui proses terapi perilaku untuk anak autis.

Tidak ada komentar: