PEMBELAJARAN DARING BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Dua hal penting bagi anak berkebutuhan khusus yang
belajar online adalah kesehatan dan pemenuhan hak pendidikan. Kita semua
berupaya mengembangkan pola pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus yang
mengutamakan kesehatan dan keselamatan anak. Inilah prioritas pertamaKedua,
menurut dia, jaminan untuk tetap memenuhi hak pendidikan kepada anak
berkebutuhan khusus. "Dua hal ini bukan sesuatu yang mudah. Sebab kita
harus memberikan pelayanan pendidikan sekaligus menjaga kesehatan anak-anak. Untuk menciptakan suasana belajar
online yang nyaman bagi anak
berkebutuhan khusus, Juga memanfaatkan teknologi untuk menunjang aktivitas
pembelajaran jarak jauh bagi anak berkebutuhan khusus. Orang tua, pendamping, dan guru harus kreatif, mencari
solusi untuk beralih dari pembelajaran konvensional ke pembelajaran berbasis teknologi
melanjutkan, salah satu hikmah dari pandemi Covid-19 ini adalah orang dipaksa
untuk cepat beradaptasi atau mengakselerasikan diri dengan teknologi informasi,
sehingga tumbuh literasi digital baik. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
mendorong pengembangan platform teknologi untuk mempermudah proses belajar anak
berkebutuhan khusus selama pandemi Covid-19. Tak hanya fokus pada pemenuhan
kebutuhan anak, dia mengingatkan agar orang
tua atau pendamping anak
berkebutuhan khusus juga perlu arahan dari para guru. Salah
satu bentuk gangguan pada perkembangan
bayi atau anak adalah kondisi anak dengan kebutuhan
khusus. Anak berkebutuhan khusus merupakan adalah anak yang memiliki
karakteristik khusus berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu
menunjukan adanya ketidakmampuan pada mental, emosi atau fisik. Kondisi anak
berkebutuhan khusus dapat diketahui melalui beberapa ciri dan gejala yang ada.
Berikut
ini beberapa ciri ciri anak berkebutuhan khusus yang menjadi kendala dalam
pembelajaran online
1.
Kontak mata yang tidak fokus
Ciri ciri anak berkebutuhan khusus yang pertama adalah
memiliki kondisi kontak matanya yang tidak fokus dalam satu perhatian tertentu.
Keadaan ini dapat terlihat ketika ibu memperhatikan dan kontak secara langsung
dengan anak yang diduga memiliki kondisi berkebutuhan khusus lebih sering
memalingkan matanya. Kondisi tersebut juga berlaku ketika anak berkebutuhan
khusus tersebut tidak akan fokus ketika memandang sesuatu dalam waktu yang lama
dan lebih sering mengalihkan pandangannya.
2. Raut wajah anak
yang datar
Kondisi selanjutnya yang juga dapat menjadi ciri ciri
anak berkebutuhan khusus adalah raut wajah anak yang datar. Raut wajah datar
tersebut secara definisi merupakan kondisi wajah yang terlihat tanpa ekspresi,
tanpa motivasi, dan tanpa keinginan. Wajah seorang anak yang diduga mengalami
kondisi keterbelakangan mental akan lebih mudah memiliki raut wajah yang datas
tersebut terlihat tetap memiliki ekspresi yang sama saat sedih, senang, kalah,
kalah, menang, dan lain sebagainya.
3.
Lebih suka menyendiri
Ciri selanjutnya yang juga muncul dari perilaku anak anak
dengan berkebutuhan khusus tersebut adalah sikapnya yang lebih suka untuk
menyendiri. Kondisi bayi atau anak yang lebih sering menyendiri tersebut harus
dijadikan bahan pertimbangan adanya kondisi yang berbahaya. Keadaan anak yang
lebih suka menyendiri tersebut juga akan lebih mudah terlihat jutek maupun
miring.
4.
Emosional
Tanda selanjutnya yang cukup kuat menggambarkan anak
dalam kondisi berkebutuhan khusus tersebut adalah psikologis anak yang
lebih emosional dibandingkan dengan anak pada umumnya. Kondisi emosional
tersebut akan semakin muncul ketika anak merasa dihalangi dalam menjalani
aktivitas tertentu. Emosional yang terjadi pada anak anak berkebutuhan khusus
bukan hanya sikap marah tetapi juga lebih mengarah pada kondisi kesepian,
depresi, merasa sendirian tanpa ada teman, dan lain sebagainya.
5.
Kelainan fisik
Keadaan lain yang juga dapat menjadi gejala atau ciri anak
berkebutuhan khusus adalah adalnya kelainan fisik. Kondisi kelainan fisik pada
setiap anak berkebutuhan khusus pastinya berbeda dengan anak pada umumnya.
Kelainan anak yang terjadi tersebut menjadikannya salah satu ciri dari kondisi
bayi atau anak yang berkebutuhan khusus. Ketidakmampuan indera untuk berfungsi
juga termasuk bagian dari kondisi kelainan fisik.
6.
Kesulitan dalam berkomunikasi
Ciri selanjutnya yang juga dapat menunjukan ada indikasi
anak mengalami kondisi berkebutuhan khusus adalah anak yang kesulitan dalam
berkomunikasi. Bentuk kesulitan komunikasi tersebut terjadi karena adanya
kelainan fisik pada organ serta dapat juga disebabkan karena anak tidak mampu
mengungkapkan apa yang diinginkannya. Kondisi kesulitan berkomunikasi tersebut
akan terjadi pada anak anak meskipun seharusnya sudah memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi. Kondisi anak yang kesulitan berkomunikasi tersebut tidak mudah
diatasi dengan terapi anak
terlambat bicara ketika memang ada kebutuhan khusus pada
perkembangan anak tersebut.
7.
Beberapa ciri lainnya
Selain kondisi yang disebutkan diatas, beberapa keadaan
lainnnya yang juga dapat menjadi ciri bahwa ada keadaan anak berkebutuhan
khusus seperti anak yang sering berbicara, anak dengan kondisi senang menirukan
sesuatu, anak yang mudah iri dengan saudaranya, memiliki kebiasaan untuk
melukai dirinya sendiri, dan sulit untuk belajar dengan cepat, serta mudah
terpancing emosi tanpa sebab yang jelas.
Itulah beberapa ciri ciri anak berkebutuhan khusus yang
dapat terlihat pada usia tertentu ketika anak sudah mengalami aktivitas sebagai
orang dewasa. Ciri yang disebutkan diatas merupakan pertanda awal dan bersikap
sebagai diagnosis awal. Untuk memastikan apakah kondisi anak berkebutuhan
khsusus tersebut memang benar adanya maka sebaiknya anak mendapatkan
pemeriksaan psikologis dan medis yang lengkap. Anak autis juga merupakan salah
satu kondisi anak berkebutuhan khusus yang dapat dibantu melalui proses terapi perilaku
untuk anak autis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar