
"Tujuh dari 1.000 anak menderita Autis" . Jumlah anak menderita autis dari waktu Ke waktu terus meningkat. Tujuh dari 1.000 anak yang lahir di dunia ini menderita autisme. Pengawas SLB Diknas DKI Jakarta Drs. Anang Suparmin tidak berani memastikan penyebab autisme. Namun dari diskusi yang dilakukan dengan seorang dokter spesialis anak memperoleh penjelasan bahwa salah satu penyebabnya bisa akibat salah vaksinasi. Misalnya vaksinasi dilakukan terhadap anak ketika dia tidak sehat. Karena kondisi anak tidak sehat, di dalam darah vaksin berubah menjadi zat yang mempengaruhi otak si anak.
Beberapa Panduan Deteksi Dini Gangguan SI
Mandi, berpakaian, sentuhan
Marah / menangis pada saat memakai atau mengganti popok.
Hanya suka pada jenis pakaian tertentu, tidak suka dengan tekstur kain tertentu.
Tidak suka / menangis, ketika mandi, keramas dan muka dibasuh / dibersihkan.
Suka memakai baju lengan panjang meskipun hari panas.
Tidak suka jenis permainan yang amburadul (bermain bedak, tepung, air).
Tidak mudah merasa sakit, ketika jatuh, terantuk atau tidak menangis ketika disuntik
Gerakan (movement):
Pada tahap perkembangan motorik, anak tidak melalui tahapan merangkak atau tahap merangkaknya pendek.
Tidak bisa diam: banyak gerak, lari-lari, lompat-lompat, berayun.
Tidak suka / menangis, ketika diayun.
Mudah jatuh, kikuk, keseimbangan tubuh kurang bagus, mudah jatuh, sering menabrak benda (setelah usia 1 tahun).
Takut atau ragu-ragu bergerak di permukaan yang tidak rata atau takut bergerak pada permukaan yang tidak sama (misalnya dari lantai keramik ke karpet).
Pendengaran, Bahasa dan Suara:
Tidak suka / menghindar dari bunyi-bunyian tertentu (musik, vacuum cleaner, hair dryer, flushing toilet).
Organ pendengaran normal tapi ketika dipanggil namanya, anak tidak merespon / menoleh.
Tidak ada/ sedikit fase mengoceh (babbling).
Sangat mudah terganggu / beralih perhatian pada suara tertentu (suara iklan TV).
Disusun oleh Arief Budhi Santoso, dirangkum dari berbagai sumber.
Mandi, berpakaian, sentuhan
Marah / menangis pada saat memakai atau mengganti popok.
Hanya suka pada jenis pakaian tertentu, tidak suka dengan tekstur kain tertentu.
Tidak suka / menangis, ketika mandi, keramas dan muka dibasuh / dibersihkan.
Suka memakai baju lengan panjang meskipun hari panas.
Tidak suka jenis permainan yang amburadul (bermain bedak, tepung, air).
Tidak mudah merasa sakit, ketika jatuh, terantuk atau tidak menangis ketika disuntik
Gerakan (movement):
Pada tahap perkembangan motorik, anak tidak melalui tahapan merangkak atau tahap merangkaknya pendek.
Tidak bisa diam: banyak gerak, lari-lari, lompat-lompat, berayun.
Tidak suka / menangis, ketika diayun.
Mudah jatuh, kikuk, keseimbangan tubuh kurang bagus, mudah jatuh, sering menabrak benda (setelah usia 1 tahun).
Takut atau ragu-ragu bergerak di permukaan yang tidak rata atau takut bergerak pada permukaan yang tidak sama (misalnya dari lantai keramik ke karpet).
Pendengaran, Bahasa dan Suara:
Tidak suka / menghindar dari bunyi-bunyian tertentu (musik, vacuum cleaner, hair dryer, flushing toilet).
Organ pendengaran normal tapi ketika dipanggil namanya, anak tidak merespon / menoleh.
Tidak ada/ sedikit fase mengoceh (babbling).
Sangat mudah terganggu / beralih perhatian pada suara tertentu (suara iklan TV).
Disusun oleh Arief Budhi Santoso, dirangkum dari berbagai sumber.