OVER STIMULUS PADA ANAK
Definisi
overstimulated. Otak dirangsang untuk
“bekerja” secara berlebihan merespons kadar dopamin yang lebih
tinggi dari normal, menjadi terlalu terstimulasi. Istilah stimulus overselectivity
diperkenalkan melalui Lovaas dan Schreibman (Lovaas & Schreibman, 1971)
untuk menggambarkan jenis "over-generalizing" menanggapi rangsangan
yang seharusnya tidak membangkitkan respons.
BAGAIMANA ANAK BEREAKSI TERHADAP PERILAKU STIMULASI DIRI
Menyadari
bahwa perilaku stimulasi diri memiliki tujuan bagi anak, sehingga bukanlah
sesuatu yang harus kita coba ubah, kecuali perilaku itu berbahaya bagi individu
dan orang-orang di sekitar mereka atau bertindak sebagai penghalang bagi
individu untuk menyelesaikan suatu tugas. Jika ini masalahnya, harus ada perilaku alternatif yang melayani fungsi yang sama. Ketika
seseorang dengan autisme terlibat dalam perilaku stimulasi diri seperti
bergoyang, mondar-mandir, menyelaraskan atau memutar benda, atau mengepakkan
tangan, orang-orang di sekitarnya mungkin bingung, tersinggung, atau bahkan
ketakutan. Juga dikenal sebagai "stimming," perilaku ini sering
ditandai dengan gerakan dan/atau suara vokal yang kaku dan berulang.
Ada
banyak cara untuk mengurangi perilaku stimulasi diri, tetapi hal yang paling
penting untuk diingat adalah bahwa hanya menghentikan perilaku agar tidak
terjadi – atau menghilangkan penguatan, atau kenyamanan yang diberikan perilaku
– kemungkinan akan mengakibatkan individu belajar untuk terlibat dalam bentuk
lain dari perilaku yang berpotensi jauh lebih buruk.
Langkah
pertama untuk mengurangi perilaku stimulasi diri adalah mengidentifikasi apa yang memicu perilaku, atau untuk menentukan kapan dan di mana perilaku itu
mungkin terjadi. Setelah kita mengidentifikasi pemicunya, kita dapat mengajari
individu perilaku alternatif untuk mengatasi situasi itu. Katakanlah, misalnya,
Anda telah menentukan bahwa si Xmengepakkan tangannya ke udara setiap kali acara televisi favoritnya
muncul. Langkah selanjutnya mungkin mengalihkan kepakan tangan dengan mendorong
ringan
tubuh anak atau memberikan aktivitas yang lainnya.
Mengurangi
perilaku stimulasi diri dapat meningkatkan kualitas hidup bagi banyak individu
dengan autisme dan kebutuhan khusus lainnya. Jika individu ini dapat
mengendalikan atau mengurangi perilaku stimming mereka, mereka akan dapat
belajar tanpa gangguan, berinteraksi dengan orang lain tanpa takut dikucilkan,
dan pada akhirnya menjalani kehidupan yang lebih produktif dan memuaskan.